Kamis, 26 Oktober 2017

Wahai Diriku,

Hai Cantik, apa kabar mu? masih senang kah dengan kehidupan yang fana ini?
Apa kabar hatimu? apa kabar fisikmu? apa kabar segala rentetan tuntuta dan keinginan mu yang terlampau banyak itu? lelah kah? jenuh kah? ku harap kau mampu menghadapinya.
Wahai diriku, jika lelah beristirahatlah sejenak. bukankah kau yang selalu mengatakan bahwa kita butuh pit stop sejenak?
berhentilah jika memang itu diperlukan. batasi lah jika memang butuh dan tak ingin meninggalkan.

Wahai diri, aku ingin bercerita tentang masalalu mu. Ingatkah kau saat pertama duduk disana? menetapkan pilihan bahwa kau akan semangat menjadi bangku perkuliahan? ingatkah kau akan setia dengan organisasi tersayangmu? Saat itu, wajahmu sangat merah peuh gairah dan semangat. tiada sejengkal pun kamu gunakan untuk berleha-leha. Lantas, ada apa hari ini? bukankah kau akan menuju satu impian dari serangkaian impianmu? Wahai diri, bangkitlah. semangat lah. jangan lemah lagi. bagaimana bisa seorang yang tidak menyukai orang lemah, justru menjadi sangat lemah?

Wahai diri, Aku pun ingin bercerita tentang kisah yang sealu engkau rindukan. yaitu kisah yang selalu engkau khayalakan. sewaktu smp kau mengatakan "say no to love" , yap meski pada akhirnya kau justru mengingkarinya. kedua, saat kau menjalani hubungan tanpa sebuah status dan tanpa sebuah cinta. bukankah itu gila? dan lagi, kau mengingkari dirimu. ketiga, saat kau putuskan untuk mencintainya meski tanpa cinta pula, lagi lagi kau ingkar. bagaimana bisa? dan saat ini ku harap kau tidak melakukan kesalahan lagi. 20 tahun memang angka yang terbilang muda. tapi tahu kah kamu? bahwa cinta itu seharusnya ditumbuhkan dengan belas kasih. dia bukan sebuah mainan. jangan pernah buat kesalahan lagi kali ini, kuharap kau lebih bisa menjaga. menjaga hati mu, menjaga hati yang lain juga. Dengar, kali ini ia datang dengan kesungguhan. ia datang membawa kesempurnaan, jangan bodoh!

Wahai diri, ini cerita terakhirku. ingatkah kau tentang ingin mu yang menjadi seorang wanita yang mencintai dan dicintai tuhanmu? lupakah kau pada hal itu? kuharap kali ini benar-benar tidak. kau tahu? mungkin jenuh mu kali ini bukanlah jenuh yang kau buat sendiri, melainkan jenuh yang tuhan adakan agar kau mengingat-Nya . mungkiin jalan mu yang berlubang kali ini bukanlah sebuah coaan, melainkan sebuah teguran agar kau melirik kanan kiri mu. jadilah kamu yang lalu akan tetapi dengan diri yang baru. jadolah kamu yang selalu semangat agar cintamu selalu terlihat.

wahai diri, hentikanlah setiap langkah yang ingin membuatmu berhenti. Berjalanlah meski itu adalah bara api. jangan goyah, dirimu adalah dirimu. Sekarang. Berdiri lah. Mulai kembali rangkaian rencana yang sempat hilang. Laksanakan! Laksanakanlah dengan gembira! karena bahagiamu di masa depan, akan terpancar dari bahagiamu saat ini.

Minggu, 07 Februari 2016

Cerita Aku dan Hujan 

  Aku mulai berfikir bahwa hujan itu membawa ku dalam kebahagiaan. Hujan ini seolah mengajarkan aku, bahwa menghadapi sesuatu itu adalah sebuah sugesti. Mendung yang kita kira sebuah rasa dengan kagalauan, nyatanya kini menjadi seuntai harapan untuk sebaris kata yang akan menjadikannya cerita indah. Gerimis yang selama ini kita pikir adalah sebuah hujan yang membawa kesakitan, nyatanya kini ia menjadi paragraf dengan senyuman di dalamnya. Hujan petir yang kita kira menakutkan, nyatanya kini ia menjadi titik puncak sebuah cerita diambang bahagia.
  Aku yang selalu berteduh di tepi ruko kini mulai menikmati mu dengan sejuta rintik indahmu. Aku yang tadinya memilih menyisihkan uang hanya untuk menunggu mu pergi agar aku tak basah, kini lebih memilih bersenda gurau dibawahmu dan menikmati kopi setelah asik bermain dengan mu.
  Bahkan kini aku seperti gila ketika melihat mu namun tak mampu bergabung dengan mu. Aku tak mau lagi berlindung di dalam. Jatuh bersama mu kini terlihat lebih baik daripada berdiam meratapi dirimu yang membawaku pada sebuah masa kelam.
  Dan kini, aku merasa berada pada titik awal untuk belajar menggapai cinta dan impian dibawah persepsi mereka yang takut akan kehidupan. Seperti mereka yang takut basah ketika hujan. Dan inilah cerita tentang aku dan hujan.

Senin, 25 Januari 2016



Kata itu selalu telukis jelas dalam benakku. Malam itu aku menyadari bahwa kata CINTA itu selalu membawa kebahagiaan. seberapapun orang lain mengatakan cinta itu penuh pengorbanan, rasa sakit atau bahkan membawa dalam kesengsaraan. Apalagi jika mereka mengatakan sebuah pengrapan cinta yang dibalas. Ya itu semua bohong.
Cinta yang baru aku temui adalah cinta yang membahagiakan. Tak peduli ia tinggal di Istana megah ataupun berada di tumpukan sampah. Namun ia harus membahagiakan. Air mata yang keluar karena rasa sakit dan terluka itu bukanlah cinta namun itu adalah harapan kasih sayang yang tak berbalas. Cinta itu abadi, dan bohong apabila ada yang mengatakan bahwa cinta bisa kandas di jalan. Cinta itu tak berujung. Ia akan terus mengalir, semakin jauh dan mendekati lautan yang semakin dalam.
Sebenarnya aku tidak setuju apabila cinta diibaratkan sesuatu selain air. Mengapa? ada yang mengatakan cinta itu seperti lili, namun kita semua tahu bahwa cahaya lilin tidak abadi dan mudah tergantikan. Itu bukan cinta, itu rasa suka yang penuh dengan pengorbanan.
Adapula yang mengatakan bahwa cinta itu seperti sebuah bibit pohon. Tapi kita semua tahu bahwa bibit pohon itu bisa mati ketika tanah mengering. Itu bukan cinta, itu adalah kasih sayang yang terbatas.
Jika cinta itu ibarat air, ia akan terus berbahagia. Ia akan memadamkan hati yang marah. Ia akan memberi kesegaran pada mereka yang haus akan rasa. Dan ia tidak pernah sombong, ia akan terus kebawah menyesuaikan dengan lingkungannya. Jika ia harus berjodoh dengan sesuatu yang berbeda, ia akan mengikuti.
Ia tak pernah menuntun sesuatu untuk ikut menjadi dirinya. Seperti bubuk sirup misalnya, mereka justrua akan bersama mejadi sesuatu yang berwarna dan terlihat indah.
Dan apabila ia sendirian. Ia menjadi sebuah tetesan yang terus mencari tempat. Sedangkan jika ia berkumpul, ia akan membuat sebuah keindahan. Iya, lautan misalnya. Jika permukaannya tenang, maka itu semakin dalam. Sedangkan jika ia selalu beriak, maka itu bukan sebuah kedangkalan cinta. Akan tetapi itu sebuah cara menikmati proses kedalaman.
Terdengar bodoh kah? Iya memang. Seperti itulah cinta.
Cinta itu cukup.
Cukup melihatnya bahagia maka ia bahagia.
Cukup memberi dan tak mengharap diberi.
Cukup tersenyum dari jauh dan berdoa.
Cukup mencintai dan tak mengharap memiliki.
Ia takkan mengungkin pengorbanan apalagi menangis karena tidak mendapatkan.

Kamis, 24 September 2015

MAHASISWA??

Mahasiswa??
 Mahasiswa menurut wikipedia adalah sebutan bagi orang yang sedang menempuh pendidikan tinggi di sebuah universitas atau perguruan tinggi. Jika dilihat artinya memang iya, akan tetapi bagimana tentang para organisator yang selalu mengatakan “kita adalah Mahasiswa! Ayo bergerak!” apa maksudnya?. Jika memang mahasiswa hanyalah sebutan bagi orang yang sedang menempuh pendidikan tinggi di sebuah universitas maka mengapa banyak masyarakat menuntut pergerakan mahasiswa? Di sini lah kita harus mulai bisa mencerna makna-makna sekitar. Menurut sudut pandang saya, mahasiswa adalah seseorang yang akan terus membawa perubahan baik untuk dirinya maupun orang lain. Tak cukup sampai di sana, pengertian tersebut akan terus berkembang. Saya pernah mendengar bahwa kata MAHASISWA itu didapat dari 2 kata dasar, yaitu Maha dan Siswa. Maha yang artinya sangat;teramat;amat (KBBI). Sedangkan siswa adalah murid (terutama pd tingkat sekolah dasar dan menengah); pelajar (KBBI). Maka apa maknanya? Apakah hanya sekedar nama sangat pelajar? Baiklah, jika kita menoleh pada makna yang dibahas tadi maka kita akan menemukan bahwa mahasiswa diharapkan bisa menjadi seorang yang pandai dan pintar dalam akademik. Karena orientasi saat sekolah dasar hingga sekolah menengah lebih mengedepankan akademik. Padahal sebenarnya ada hal lain yang ingin disampaikan dari kata MAHASISWA tersebut. Mahasiswa... seseorang yang lebih dari siswa. Jika kita ingin menjadi mahasiswa seutuhnya, maka lihat dahulu siswa. Mengapa? Karena apa yang kita lakukan harus bisa melebihi siswa. Jika seorang siswa mampu berkualitas dalam akademik, maka mahasiswa harus bisa menguasai setidaknya 2 bidang. Akademik dan nonakademik. Jika saat SD kita diberi soal tentang apabila ada nenek-nenek ingin menyebrang maka kita harus membantu, maka seorang mahasiswa bukan lagi saatnya membantu nenek-nenek menyebrang. Akan tetapi membantu masyarakat untuk menyebrangi hidupnya dari kesengsaraan. Jika siswa SMP mampu melaporkan kasus merokok di sekolahnya kepada guru, maka mahasiswa bukan lagi melaporkan kasus merokok. Akan tetapi mahasiswa seharusnya mampu mengkritisi, melaporkan, bahkan ikut andil di depan tentang kasus narkoba dan perusakan moral bangsa. Jika siswa SMA mampu membuat event pensi dengan mengundang artis ternama, maka bukan lagi saatnya mahasiswa membuat event hura-hura. Akan tetapi mahasiswa harus bisa membuat event bermanfaat bukan hanya untuk sesama mahasiswa tetapi untuk perubahan bangsa ini. Masih banyak jika-jika yang lainnya apabila kita mau menoleh sedikit pada siswa dan masyarakat. Mahasiswa seharusnya bisa belajar merasa bukannya merasa belajar lagi. Karena teori sudah banyak didapatkan. Belum cukup sampai di sana, mahasiswa sering disebut sebagai agent of change. Apa maksudnya? Mahasiswa diharapkan bisa menjadi perwakilan dari masyarakat di negeri ini. Ketika ada kata “agent” maka ini bukanlah 1 orang akan tetapi lebih dari satu. Maka dalam hal ini, mahasiswa seharusnya memiliki satu tujuan untuk negeri ini. Dan ketika ada kata “change” yang bermakna perubahan, maka inilah penuntut utamanya. Masyarakat menginginkan perubahan untuk dirinya. Mengapa harus mahasiswa? Mengapa bukan pemerintah? Ya benar pemerintah adalah penentu perubahan pertama. Akan tetapi bagaimana jika mereka menyimpang? Ya pasti ada pertanyaan lagi yaitu bukankah ada polisi dan lainnya? Tahukah kalian teman, mereka bertindak berdasarkan jalur komando. Dimana atasan mereka adalah orang-orang yang belum tentu steril dalam dunia politik. Maka satu-satunya yang bisa diharkan adalah kita, Mahasiswa. Kita ini bukan sekedar rakyat biasa. Jika sekedar belajar, anak sd pun belajar. jika sekedar berlatih, hewan pun bisa berlatih. Jika sekedar melihat kejadian yang terjadi, orang buta pun menyimak. Tapi ketahuilah teman, mahasiswa sesungguhnya itu dibentuk bukan untuk dirinya. Mahasiswa itu dibentuk dengan semangat, dengan rasa ingin tahu yang tinggi, dengan kreativitas yang tak terbatas, dan bahkan dengan pengorbanan yang tak terduga. Jika saat ini masih banyak yang diam dan mengejar akademik, dia itu bukan mahasiswa teman. Dia hanya pelajar. Ketika banyak yang mencaci mahasiswa tentang aksinya turun kejalan dan fitnah-fitnah, percayalah itu bukan anggapan masyarakat. Akan tetapi itu adalah jeritan dari para petinggi negeri yang mulai terancam. Maka sekarang bercerminlah siapa kamu? Mahasiswa atau Pelajar yang baik? Kamu adalah apa yang kamu pikirkan, maka kamu adalah apa yang kamu lakukan.

Jumat, 14 November 2014

Aku adalah sebuah pohon kecil yang masih harus menyesuaikan diri. Aku masih belajar untuk memahami, dari mana angin kan menerpaku. Dari mana cuaca itu berasal. Bagaimana caraku bertahan dan bagaimana agar aku senantiasa kokoh berdiri.Aku titahu akan tiba saatnya dimana aku akan menemukan dan membuat makananku sendiri. Saat aku siap nanti, satu hal yang harus ku ingat adalah "Aku Takkan Pernah Sendiri". Saat dimana aku membutuhkan makanan, aku akan membuatnya. udara kotor akan kuhirup, mentari akan siap menemani, bahkan air juga siap mendekati. dan yang paling aku ketahui dari semua ini adalah.... aku, hidup untuk sebuah kematian yang senantiasa menanti. aku datang ke dunia ini hanya untuk melewati kehidupan, beragam masalah, dan menikmati sedikit guyonan Cinta. ini yang membuat aku bertahan karena aku hidup untuk kehidupan selanjutnya....

Kamis, 04 September 2014

*horor



Loker 19

          Sekolahku memiliki loker untuk masing-masing siswa. Di loker tersebut siswa bebas menaruh apapun yang mereka inginkan, bahkan menghias lokernyapun tak masalah yang penting selama itu masih milik mereka maka mereka harus merawatnya.
            Loker di sekolahku dimulai dari angka 1 sampai 15 kesamping. Lokerku nomor 19  jadi terang saja berada di tengah. Aku suka dengan lokerku, ada stiker tempelan kartun kesukaanku seperti spongebob, doraemon, dan stich. Isi lokerku standar saja, hanya ada buku-buku agenda dan kotak pensil. Ada juga post-it untuk mengingatkan agendaku. Tapi kadang banyak hal yang terduga dari lokerku. Seperti hari seminggu pertama aku miliki loker nomor 19 tersebut sudah ada yang menaruh gambar mawar bertinta merah yang sedikit luntur. Aku mengunjungi lokerku setiap pagi dan sepulang sekolah.
            Bell pulang sekolah aku menuju lokerku untuk menaruh agendaku besok.
“ hai fan?? “ sapa temanku .
“ Hai ren? “ balasku.
“ masih sibuk beresin loker ya? “ tanyanya hangat.
“ engga kok, Cuma mau nyimpan jadwal “ balasku.
“ oke, udah sore nih. Aku duluan yaa “ balasnya yang keudian pergi meninggalkanku di kotak loker. Ini pertama kalinya aku merasa sudah terlalu sore di sekolah. Mungkin karena sudah tidak ada murid di sekolah. Aku terlalu lama membantu bu Gita mengoreksi ulangan 4 kelas. Lama aku di tempat loker, entah kenpa seolah ada yang terus memerhatikanku.
“ halloo?” suraku mengeras “ ada seseorang disana?” lanjutku memeerhatikan sekeliling tempat Loker. Aku berjalan mengelilingi ruangan loker tersebut. Setelah berada di belakang lokerku tiba – tiba derap langkah berlari seseorang terdengan dari depan lokerku.
“ siapa itu? “ teriakku. Aku langsung kembali ke lokerku . lokerku telah tertutup rapi padahal saat aku mengelilingi ruang loker, lokerku terbuka lebar. Dengan perlahan akau membuka lokerku. Alhasil ada sebuah kado......
“ surpriseeeee “ teriak anak-anak kelasku yang masuk keruang loker sambil membawa kue bersama bu Gita. Mereka menyanyikan lagu selamat ulang tahun untukku.  Jantungku bagai di hantam jeruji besi.
“ kalian tuh jai banget sih!!!! “ kataku dengan nada meninggi. Benar-benar hari yang bodoh.
***
            Keesokannya pagi sekali aku sudah berada di ruang loker. Sudah ada beberapa orang di ruang tersebut. Dengan penuh senyum aku mendekati lokerku dan menyapa bebebrapa orang yang ada disana. Aku mulai membuka lokerku.tiba-tiba seekor kucing hitam melompat keluar dari lokerku.
“aaaaaaaaaaaaa......” panikku hingga membuatku terdorong ke belakang. Mata kucing itu hijau. Semua anak di ruang tersebut membantuku. Kucing itu kemudian berjalan santai keluar ruang loker sesekali ia menengok kejam ke arahku.
“ kayanya loker lo penuh kejutan ya. “ kata Tiwi yang beberapa kali melihat sesuatu di lokerku. Aku hanya menggeleng.
            Jam istirahat ini aku benar-benar berfikir hal-hal aneh yang keluar dari lokerku. Di kantin, aku hanya menggigiti sedotan minumanku.
“ fan? Fan? Fanyaaaaa??? “ teriak sobatku di kuping kananku.
“ Kenapa sih? “ Balasku simple.
“ kamu yang kenapa?? Bengong melulu. “ kata Indira.
“ di kelas 3 ini , aku punya loker yang aneh banget ra. “ jawabku .
“ ohh, iya aku udah denger ceritanya dari anak-anak kok “ balas Saskia sambil merebut minumanku.
“ iya, seminggu pertama aku dapet gambar mawar merah luntur kaya darah. Terus pernah pulpen gel tinta merah dan pulpen itu bocor. Terus surat kaleng yang Cuma bertuliskan –LOKER 19- dengan guntingan kertas . Terus coklat yang cair kemana-mana disertai stiker-stiker ku yang tiba-tiba rontok padahal baru di pasang sehari. Dan kemaren dapet kucing hitam di loker” cerita ku pada teman-teman.
“ udahlah, anggap aja kebetulan yaa. Lagi pula minggu besok kita perpisahan di sekolah. :D “ kata Indira mengibur.
***
Seminggu berlanjut, ada acara fromnight disekolah. Aku dan teman-teman sangat berbahagia. Setelah acara inti, aku menuju lokerku bersama Saskia. Tiba-tiba sebuah bayangan terlihat sedang menggunakan lokerku. Aku dan Saskia berlari secepat mungkin. Bayangan itu kemudian lari hingga membuat isi lokerku berantakan keluar. Aku mengejarnya sebisa mungkin. Bingo!
“ kamu siapa ? “ tanyaku padanya
“ sorry ya udah bikinmitos di loker lo. “ kata laki-laki tersebut.
“ gue Andrea dari kelas IPS 5 “ lanjutnya.
“ maksud lo apa naro-naro hal aneh di loker gue? “ marahku.
“ gue suka sama lo, semua yang ada di loker itu ada kejadiannya. “ katanya.
“ gambar mawar itu luntur karena kena hujan. Pulpen gel tinta merah itu juga gue gak tau kok bisa bocor padahal awalnya baik-baik aja. Di bacaan loker 19 itu harusnya ada nama gue tapi malah gak ada. Coklatnya juga mungkin karena kelamaan jadi luber. Pas naro coklat gak sengaja stikernya ketarik jadi rusak deh. Dan kucing hitam itu gue beli buat hadiah ultah lo taunya lo gak suka kucing “ jekasnya panjang lebar, aku hanya tersenyum malu. Cowo itu tiba-tiba lari memandang kedatangan Saskia.
“ kenapa ketawa-ketawa? “ tanya Saskia.
“ itu ternyata lokernya kocak... “ kataku sambil tertawa.
“ Apanya yang kocak? Tadi gue beresin loker lu dulu. Eh nemuin ini “ kata Saskia memberikan secarik kertas.
Kertas tersebut bertuliskan #apa yang kamu lihat bisa jadi sebuah mitos, apa yang kamu dengar bisa jadi sebuah kebohongan, tapi apa yang kamu percaya bisa saja tidak di percayai mereka# . aku gak ngerti .
“ Sas, kamu kan anak IPS nih kenal yang namanya Andrea gak?” tanyaku penasaran .
“ Apaan sih,? IPS berapa? “ tanyanya lagi.
“ IPS 5” balasku.
“ih ngaco lu! IPS angkatan kita Cuma ada 4! IPS 5 tuh Cuma ada di tahun 2002 tau! “ balas Saskia.
Malam itu terakhir kalinya aku ke loker 19 . entah apa yang pernah ada di tahun 2002. Aku tak peduli.